SURABAYA, NEWS9 – Kehadiran Menteri Keuangan Republik Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa, di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (2/10/2025), bukan sekadar kunjungan biasa.
Usai menghadiri rapat di kantor pusat Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Purbaya menyita perhatian publik ketika menyantap nasi ayam penyet di warung kaki lima tenda biru, Jalan Widya Chandra Barat.
Namun yang lebih menyita perhatian bukanlah menu siang sederhana itu, melainkan ucapannya yang mengatakan “Saya lagi cari rujak cingur.”
Kalimat singkat tersebut langsung memantik spekulasi publik.
Netizen menafsirkan ucapan itu bukan sekadar selera kuliner khas Surabaya, melainkan sebuah kode politik atau metafora langkah tegas yang akan diambil sang Menteri.
Sebelumnya, Purbaya memang telah menegaskan komitmennya untuk menyikat oknum Bea Cukai yang diduga terlibat dalam bisnis rokok ilegal.
Isu itu tengah menjadi sorotan nasional lantaran maraknya peredaran rokok tanpa cukai resmi yang merugikan negara hingga miliaran rupiah.
Di media sosial, berbagai komentar bermunculan. Akun TikTok @AYAHBIBI menyebut “rujak cingur” adalah kode untuk operasi bersih-bersih, sementara @Denni Maulana Iskandar menulis sindiran tajam, “Seperti kode, bakal ada pejabat yang mau dia rujak, cingurnya.”
Meski agenda resmi kunjungannya belum diumumkan, gestur santai namun penuh simbol yang ditunjukkan Purbaya seolah menyampaikan pesan strategis ada sesuatu yang besar sedang dipersiapkan.
Di tengah kritik terhadap lemahnya pengawasan terhadap rokok ilegal, manuver Menteri Keuangan di Surabaya bisa jadi bukan sekadar pencitraan, melainkan langkah awal operasi besar memberantas mafia rokok ilegal.
Sementara kini publik menanti, apakah “rujak cingur” hanya obrolan ringan di warung kaki lima, atau justru isyarat nyata bahwa Purbaya siap merujak habis praktik busuk di tubuh Bea Cukai. ***