SUMENEP, NEWS9 – Kegiatan bertajuk “Komitmen Bersama Anti Narkoba” yang digelar oleh Kapolsek Masalembu, Ipda Asnan, justru menuai kecaman buruk.
Di mata masyarakat, acara itu tak lebih dari pertunjukan pencitraan belaka, di tengah fakta bahwa peredaran narkoba di pulau Masalembu justru kian menggila.
Ruspandi, seorang pemuda Masalembu, mengungkapkan bahwa Kapolsek sebenarnya telah mengetahui identitas para bandar narkoba, bahkan lokasi-lokasi yang dijadikan sarang transaksi barang haram tersebut.
“Kalau benar-benar mau bekerja jujur dan serius sebagai aparat penegak hukum, menangkap bandar narkoba di Masalembu itu sangat mudah,” ujar Ruspandi, geram, Rabu (6/8/2025).
Ia menilai, tanpa tindakan nyata memberantas akar peredaran narkoba, maka kegiatan yang mengatasnamakan komitmen hanyalah pembohongan publik.
“Jangan ajari kami dengan cara tipu-tipu, hanya potong ranting tanpa mencabut akarnya. Kami butuh Kapolsek yang jujur, bukan pelindung para bandar,” tegasnya.
Melalui News9, Ruspandi mendesak agar Kapolri, Kapolda Jatim, dan Kapolres Sumenep segera turun tangan menyikapi kondisi darurat narkoba di Masalembu.
Dirinya mengisyaratkan adanya indikasi keterlibatan oknum aparat dalam pembiaran aktivitas gelap tersebut.
“Kalau Masalembu dijadikan ladang bisnis narkoba, lalu siapa yang mengamankan para bandarnya? Jangan-jangan justru ada oknum yang melindungi. Publik berhak tahu dan pengawasan dari pusat harus diperkuat,” tegas Ruspandi.
Sementara itu, masyarakat Masalembu hingga kini terus menanti bukti, bukan lagi janji.
“Kegiatan simbolik tanpa tindakan konkret dinilai hanya memperpanjang penderitaan warga yang setiap hari hidup dalam ancaman racun narkoba,” tandas Ruspandi. ***