SUMENEP, NEWS9 – Perusahaan Rokok (PR) Bahagia milik H. Mukmin (HM) di Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, kembali menjadi tumpuan petani tembakau Madura.
Sejak awal Agustus 2025, perusahaan tersebut sudah memulai pembelian hasil panen tembakau, dengan target menyerap hingga 700 ton pada musim tanam tahun ini.
“Target yang disampaikan ke Pemkab 700 ton. Per hari ini sudah masuk 500 ton dengan rata-rata 400 bal per hari. Berat per bal sekitar 45 kilogram,” kata H. Mukmin, Owner PR Bahagia, saat ditemui di gudang sortir tembakau, Sabtu (13/9/2025).
Ketertarikan petani untuk menjual hasil panen ke PR Bahagia dinilai cukup tinggi.
Sejak awal pembelian, serapan harian stabil, bahkan petani merasa lebih nyaman karena perusahaan menerapkan sistem tanpa pengambilan sampel.
H. Mukmin menegaskan, PR Bahagia sudah tiga tahun penuh tidak menerapkan praktik potong sampel tembakau.
Langkah itu sejalan dengan anjuran Bupati Sumenep dan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 30 Tahun 2024 tentang Penatausahaan Pembelian Tembakau.
“Kami beli langsung sesuai kualitas tembakau yang dibawa. Tidak ada potongan sampel. Kalau ada, itu wajib kami kembalikan dan ditimbang ikut balan. Itu hak petani,” tegasnya.
HM menambahkan, kebijakan tersebut bertujuan memberi keadilan penuh bagi petani.
Praktik pemotongan sampel selama ini dianggap merugikan karena mengurangi bobot asli hasil panen.
Untuk musim 2025, PR Bahagia menetapkan harga daun bawah tembakau pada kisaran Rp 45 ribu hingga Rp 65 ribu per kilogram.
Sementara untuk daun tengah, khusus dari kawasan pegunungan, harganya bisa mencapai Rp 76 ribu per kilogram.
“Petani senang karena panennya laku dengan harga bagus, perusahaan tetap beroperasi, dan pemerintah daerah bisa melihat roda ekonomi bergerak,” kata HM optimistis.
Selain menyerap hasil panen, keberadaan PR Bahagia juga menciptakan lapangan kerja lokal mulai dari pekerja gudang, tenaga sortir, hingga sopir angkut, dan warga sekitar.
Sejumlah petani Ganding pun mengaku puas dengan sistem pembelian di PR Bahagia.
Dengan sistem transparan dan harga stabil, PR Bahagia tidak hanya menjadi penyerap hasil panen, tapi juga penggerak ekonomi pedesaan di Sumenep.
“Kalau di sini jelas. Tembakau ditimbang sesuai berat asli, tidak ada yang dipotong sampelnya,” ujar Waris, salah satu bandul tembakau. ***