BeritaPemerintahan

Tingkatkan Kesejahteraan, Pemkab Sumenep Dorong Literasi Keuangan

235
×

Tingkatkan Kesejahteraan, Pemkab Sumenep Dorong Literasi Keuangan

Sebarkan artikel ini
Foto: Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Graha Adirasa, Kantor Bupati Sumenep, @by_News9.id
Foto: Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Graha Adirasa, Kantor Bupati Sumenep, @by_News9.id

SUMENEP, News9 – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep terus berupaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat sebagai bagian dari langkah strategis mendorong inklusi keuangan.

Upaya ini menjadi fokus dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Graha Adirasa, Kantor Bupati Sumenep, Kamis (12/12/2024).

Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep, Edy Rasyadi, saat membuka acara menekankan pentingnya pemahaman masyarakat terhadap layanan keuangan.

“Lebih dari 50 persen masyarakat Sumenep telah memiliki rekening perbankan. Namun, tantangan kita adalah meningkatkan literasi keuangan. Masyarakat perlu memahami fasilitas keuangan yang tersedia agar bisa dimanfaatkan untuk mengelola keuangan dan meningkatkan kesejahteraan,” ungkap Edy.

Menurutnya, literasi keuangan tidak hanya membantu pengelolaan keuangan, tetapi juga membuka peluang untuk akses terhadap layanan keuangan, seperti kredit usaha dan investasi, yang dapat memperbaiki taraf hidup masyarakat.

Diskusi ini melibatkan sejumlah narasumber, termasuk Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep Joko Santoso, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Moh. Ramli, serta perwakilan dari BPRS Bhakti Sumekar dan Bank Jatim.

FGD tersebut bertujuan mengevaluasi langkah-langkah strategis dua tim kunci, yaitu Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

“Melalui TPAKD, Pemkab Sumenep berkomitmen untuk memperluas akses keuangan hingga ke wilayah terpencil,” terangnya.

Sementara itu, TPID diharapkan mampu menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, yang menjadi faktor utama dalam mempertahankan daya beli masyarakat.

“Kolaborasi semua pihak sangat diperlukan agar literasi keuangan bukan hanya menjadi angka statistik, tetapi benar-benar memberikan manfaat nyata,” kata Edy.

Pemkab Sumenep berencana memperkuat sinergi dengan perbankan dan lembaga keuangan lokal untuk mendorong program inklusi keuangan.

Salah satunya melalui edukasi yang menyasar berbagai kelompok masyarakat, termasuk pelaku UMKM dan masyarakat pedesaan.

Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk keuangan, seperti tabungan, pinjaman, hingga asuransi.

Selain itu, fokus menjaga stabilitas inflasi juga menjadi prioritas melalui pengawasan distribusi kebutuhan pokok dan mencegah lonjakan harga.

“Dengan literasi dan inklusi keuangan yang meningkat, kita optimis masyarakat Sumenep dapat hidup lebih sejahtera,” tutup Edy. ***

Tinggalkan Balasan