BeritaKesehatan

IPP RSUD dr H Moh Anwar Sumenep, Gerbang Transformasi Layanan Kesehatan

213
×

IPP RSUD dr H Moh Anwar Sumenep, Gerbang Transformasi Layanan Kesehatan

Sebarkan artikel ini
FOTO: Pelayanan pasien, baik peserta JKN-KIS, UHC, maupun umum. @by_News9.id
FOTO: Pelayanan pasien, baik peserta JKN-KIS, UHC, maupun umum. @by_News9.id

SUMENEP, NEWS9 – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr H Moh Anwar Sumenep kembali menorehkan langkah maju di bawah kepemimpinan dr Erliyati, M.Kes.

Kali ini, manajemen rumah sakit milik Pemkab Sumenep tersebut resmi meluncurkan Instalasi Peduli Pelanggan (IPP) sebagai layanan informasi dan pengaduan terpadu untuk pasien dan keluarga.

Peresmian IPP dilaksanakan pada Kamis, 3 Juli 2025 lalu, sebagai bagian dari roadmap transformasi pelayanan menuju sistem yang lebih cepat, transparan, dan profesional.

“Program ini hadir menjawab kebutuhan pasien dan keluarga akan akses informasi serta penanganan keluhan yang cepat dan terintegrasi,” kata dr Erliyati, Direktur RSUDMA Sumenep, saat dikonfirmasi, Selasa (8/7/2025).

IPP dirancang sebagai pusat komunikasi dua arah antara pihak rumah sakit dan pasien.

Semua pengaduan, masukan, hingga pertanyaan akan diterima dan ditangani langsung oleh petugas melalui sistem kerja terstruktur berbasis digital.

“Instalasi ini beroperasi penuh 24 jam setiap hari. Lokasinya di sisi timur Instalasi Gawat Darurat (IGD), agar mudah dijangkau pasien secara langsung maupun melalui sambungan telepon internal antar-unit,” imbuhnya.

Tidak sekadar menjadi pusat penampung keluhan, IPP juga difungsikan sebagai pusat solusi.

Setiap petugas IPP telah mendapatkan pelatihan khusus dan sertifikasi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

“Dengan begitu, standar layanan di IPP terjamin profesional dan mengutamakan kepuasan pasien,” tambah Erliyati.

Ia menegaskan, tidak ada perbedaan perlakuan bagi pasien.

Semua pasien, baik peserta JKN-KIS, UHC, maupun pasien umum, akan mendapatkan layanan yang sama, tanpa diskriminasi.

Menariknya, IPP sudah terintegrasi dengan sistem BPJS Kesehatan.

Inovasi tersebut diharapkan memangkas birokrasi berbelit yang kerap menjadi keluhan pasien.

“IPP ini adalah gerbang awal transformasi besar RSUD dr H Moh Anwar yang akan berlangsung bertahap hingga 2027,” tegas Erliyati.

Dalam peta jalan pengembangan, RSUDMA berencana melakukan digitalisasi penuh pada seluruh layanan, meningkatkan fasilitas medis, serta mempersiapkan tenaga kesehatan bersertifikat internasional.

Manajemen juga menargetkan penerapan sistem manajemen mutu berstandar internasional ISO 9001:2015 sebagai bukti keseriusan peningkatan kualitas layanan.

Saat ini RSUD dr H Moh Anwar berstatus rumah sakit tipe B dengan kapasitas 200 tempat tidur, 45 dokter spesialis, dan 120 perawat bersertifikat.

Fasilitasnya pun terbilang lengkap, mulai dari IGD 24 jam, ICU, NICU, layanan hemodialisa, hingga CT-Scan berteknologi tinggi.

Pada 2023 lalu, RSUDMA berhasil meraih akreditasi paripurna dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS), memperkuat posisinya sebagai rumah sakit rujukan regional Madura.

“IPP bukan hanya inovasi layanan, tetapi komitmen kami menghadirkan sistem kesehatan yang berpihak pada hak-hak pasien,” pungkas Erliyati. ***

Tinggalkan Balasan